Rabu, 04 Mei 2011

ekonomi teknik perancangan pabrik kimia

1.      Mengapa asumsi dengan menggunakan garis linier dalam penentuan Chemical engineering index (CEI) itu tidak tepat ?

Jawab :

Metode penentuan harga peralatan pabrik dengan menggunakan persamaan garis linier atau yang lebih dikenal dengan garis lurus merupakan metode yang kurang tepat, hal itu dikarenakan harga peralatan pabrik setiap tahun tidaklah selalu naik atau dengan kata lain harga tersebut masih berkemungkinan untuk turun.

Naik-turunnya harga peralatan pabrik tersebut biasanya disebabkan akan  permintaan akan peralatan tersebut pada tahun tertentu. Jika permintaan akan peralatan tersebut tinggi maka harga peralatan akan meningkat dan begitu juga sebaliknya.

Dari harga peralatan pabrik yang mengalami perubahan yang tidak menentu tiap tahunnya, maka nilai Chemical Engineering Index (CEI) juga akan mengalami perubahan tiap tahunnya. Jadi dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa nilai Chemical Engineering Index (CEI) tidak dapat diperkirakan dengan menggunakan persamaan garis lurus karena nilai tiap tahunnya yang selalu mengalami perubahan.



2.      Mengapa Chemical engineering index (CEI) tiap bulannya menalami kenaikan 1 angka ( 25% tingkat naik-turunnya) ?

Jawab :

Nilai Chemical engineering index (CEI) tiap tahunnya hampir dapat dipastikan akan mengalami perubahan tiap tahunnya. Perubahan nilai CEI tersebut biasanya mengalami kenaikan tiap tahunnya meskipun tidak menutup kemungkinan nilainya akan mengalmi penurunan pada tahun tertentu, hal itu terbukti dari CEI yang selama ini didapat. Berikut adalah daftar nilai CEI adri tahun  :
Tahun
Chemical Engineering Index  (CEI)
1997
386,5
1998
389,5
1999
390,6
2000
394,1
2001
394,3
2002
390,4

Peningkatan nilai CEI tersebut rata-rata naik sebesar 25 %,hal tersebut dikarenakan banyaknya permintaan masyarakat akan produk tertentu ataupun suatu pabrik yang membutuhkan bahan baku yang lebih banyak sehingga mendorong para investor untuk membuat pabrik baru yang menyebabkan permintaan terhadap peralatan pabrik akan naik dan menyebabkan CEI menjadi naik.


3.      Sebutkan metode-metode yang tepat untuk memprediksi harga peralatan pabrik selain cost index dan metode inflasi ekonomi?

Jawab :
Terdapat beberapa metode untuk memperkirakan biaya peralatan pabrik yang antara lain yaitu :
·         Metode Unit Cost Estimate

Merupakan suatu metode yang biasanya digunakan untuk menghitung biaya definitive dan preliminary. Untuk dapat menghitung biaya peralatan dengan menggunakan metode yaitu dengan menggunakan rumus :

·         Metode Faktor Lang

Metode yang ditemukan oleh Lang  pada tahun 1948 merupakan suatu metode yang dapat digunakan untuk menghitung total biaya modal (fixed capital cost) sebagai fungsi dari harga peralatan dengan perhitungan secara matematis sebagai berikut :

Cf   =  fl  x   Ce

Keterangan :

      Cf    :  total biaya modal (Fixed capital cost)
Ce   :  Total biaya pengiriman alat utama seperti  Tangki penyimpanan, alat peenukar Panas, Reaktor,dll
Fl    :  Faktor Lang (Tergantung dari proses pabriknya)
                3,1   untuk Pabrik yang bahan prosesnya padatan
               4,7   untuk Pabrik yang bahan prosesnya fluida
               3,6   untuk Pabrik yang bahan prosesnya padatan – fluida




·         Metode Faktor Pangkat Terhadap Rasio Kapasitas

Metode ini merupakan metode yang biasanya digunakan untuk menghitung biaya order-of-magnitude estimate. metode ini dapat dihitung secara metematis dengan rumus :

Fcn = Fc(R)n

Dengan R adalah rasio kapasitas fasilitas baru terhadap  kapasitas fasilitas lama. Untuk dapat menghitung perkiraan biaya menggunakan metode ini dibutuhkan data pangkat n diatas yang dapat dicari dengan table sebagai berikut :



·         Metode Biaya Investasi Per Satuan Kapasitas

Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk menghitung perkiraan biaya untuk order-of-magnitude estimate. Metode ini dapat dihitung secara matematis dengan persamaan berikut ini :

Untuk metode ini, dalam menentukan besarnya nilai kapasitas dapat dilihat pad tabel berikut ini :





·         Metode Modular Gutrie

Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk menghitung biaya preliminary cost. Secara matematis metode ini dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :


Keterangan :
CTBM = total bare-module cost
Csite = site development cost
          = 10-20% CTBM (grass-root plant)
          = 4-6% CTBM (perluasan)
Cbuilding = building cost
                 = 10% CTBM (alat berada di dalam ruang)
                 = 20% CTBM (gedung non-proses, grass-roots plant)
                 = 5% CTBM (gedung non-proses, perluasan)
Coffsite facilities = lihat tabel
                             + 5% CTBM (utilitas lain)
Contingency (15%);
Contractor fee (3%)
Cwc = working capital
         = 15% CTCI
         = 17,6% CTPI


Data=data yang diperlukan dalam perhitungan dengan persamaan diatas dapat dilihat dari table :



·         Metode Rasio Turnover

Metode turnover adalah metode yang menggunakan orde of magnitude estimate. Dimana untuk menghitung metode ini secara matematis dapat menggunakan persamaan berikut :

·         Metode Rasio Capital

Metode rasio capital merupakan suatu metode yang sifatnya berkebalikan dengan metode rasio turnover. Metode ini biasa juga disebut dengan rasio investasi.
Berikut adalah contoh daftar rasio turnover pada tahun 1958 :



4.      Bagaimana penentuan harga alat  dengan memperhatikan tigkat inflasi di suatu Negara tertentu ?

Jawab :
Setiap negara pastilah mempunyai tingkatan inflasi ekonomi tertentu tiap tahunnya. Inflasi itu sendiri merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai factor. Inflasi tersebut  dapat mempengaruhi harga peralatan pabrik pada masa yang akan mendatang karena tingkat kebutuhan akan peralatan-peralatan pabrik sekarang cenderung selalu berbeda dengan masa yang akan datang.
Untuk memperkirakan harga peralatan pabrik dengan memperhatikan nilai inflasi suatu negara, sebelumnya haruslah diketahui terlebih dahulu nilai perkiraan inflasi yang dikeluarkan suatu negara melalui bank dengan tingkatan tertinggi yang ada di negaranya seperti bank Indonesia untuk negara Indonesia. Sehingga dengan mengetahui nilai perkiraan inflasi , perkiraan harga peralatan pabrik akan lebih baik daripada menggunakan metode lainnya.
Berikut merupakan rumus untuk menentukan harga peralatna pabrik dengan memperhatikan nilai inflasi ekonomi :

Cest  =  { ( 1 + f’ ) x ( 1 + f’’ ) x ( 1 + f’’’ ) x ( 1 + f’’’+1 ) } x Cpresent

                                                                  Keteangan :
f               : inflasi pada tahun tertentu
Cest         : Harga perkiraan Alat
Cpresent   : Harga alat saat ini

Contoh perhitungan dari metode ini adalah :
Harga suatu alat pabrik pada april 2010 yaitu sebesar Rp. 130.000,- . berapakah harga alat resebut pada bulan april 2014 jika inflasi dari tahun 2010, 2011, 2012, 2013, 2014 berturut-turut yaitu sebesar 5,8% , 6,5 % ,  6,75 % , 7 % ?
Penyelesain :
Cest  =  { ( 1 + f’ ) x ( 1 + f’’ ) x ( 1 + f’’’ ) x ( 1 + f’’’+1 ) } x Cpresent
Cest  =  { ( 1 + 0,58 ) x ( 1 + 0,65 ) x ( 1 + 0,675 ) x ( 1 + 0,7 ) } x Rp. 130.000
Cest   =  Rp. 167. 313,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar