Rabu, 27 Juni 2012

Mahasiswa Teknik Kimia Unila Juara II LRPTN 2012 di ITB


Prestasi membanggakan dipersembahkan oleh mahasiswa  Jurusan  Teknik Kimia Unila. Tim mahasiswa yang terdiri atas Dedi Irawan (’08) dan Muhammad Ahdan (‘09) di bawah dosen pembimbing Heri Rustamaji S.T., M.Eng., berhasil mendapatkan Juara II pada Lomba Rancang Pabrik Nasional (LRPTN) 2012 untuk kategori Problem Solving. Sementara itu, Juara pertama untuk kategori ini diperoleh oleh Tim mahasiswa ITB dan Juara III diperoleh oleh Tim mahasiswa Universitas Indonesia. Acara Grand final dilaksanakan pada 25-26 April 2012 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung.
Lomba Rancang Pabrik Tingkat Nasional (LRPTN) merupakan kompetisi tertinggi tingkat mahasiswa untuk  disiplin ilmu Teknik Kimia di Indonesia yang dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa Teknik Kimia se-Indonesia. LRPTN 2012 kali ini mengusung tema ”Pegembangan Industri Bahan Kimia Adi dan Khusus (Fine and Specialty Chemical) Sebagai Upaya Diversifikasi Industri Indonesia”.
LRPTN 2012 terdiri dari tiga kategori yaitu Kategori A dengan tema “Pemanfaatan Sumber Daya Alam Indonesia Melalui Pengembangan Produk Bahan Kimia Adi Berbasiskan Teknologi Hijau”, Kategori B dengan tema “Pemanfaatan Sumber Daya Alam Indonesia Melalui Pengembangan Industri Bahan Kimia Khusus Berbasiskan Teknologi HIjau”, dan Kategori C Problem solving PT. Krakatau Steel dengan judul “Upaya Meminimalkan Deposit Karbon Di Tube Fired Heater”.
LRPTN 2012 kali ini diikuti oleh sekitar 72 tim dari seluruh PTN dan PTS seluruh Indonesia yang diseleksi melalui tahap penilaian proposal. Pada LRPTN 2012 Jurusan Teknik Kimia Unila di bawah Dosen Pembimbing Heri Rustamaji, S.T., M.Eng.,  mengirimkan dua tim, yaitu Tim Kategori B (kode B-06) beranggotakan Ardy Kristianto, Ricky Alexander, dan Iffah Fitria dengan judul proposal “Prarancangan Pabrik Sodium Phenolat dari Phenol dan Sodium Hidroxide” dan Tim Kategori C (kode C-10) beranggotakan Dedi Irawan dan Muhammad Ahdan dengan judul proposal “Menghambat ReaksiCracking CH4 pada Tube Fired Heater dengan Menurunkan Fraksi CH4 untuk Meminimalkan Pembentukan Deposit Karbon”. Namun  pada tahap penyeleksian Proposal kelompok B-06 memeroleh peringkat ke-4 dengan nilai 78,06 dan kelompok C-10 memperoleh peringkat ke-1 dengan nilai 80,1. Peserta dengan nilai peringkat tiga besar akan masuk ke Grand Final. Sehingga hanya kelompok C-10 yang lolos dan masuk Grand Final.


Melalui kompetisi yang cukup ketat di Grand Final, kelompok C-10 mampu merebut juara II mengalahkan tim dari Universitas Indonesia. Juara I direbut oleh tuan rumah dari Institut Teknologi Bandung. Walaupun kelompok C-10 memiliki nilai proposal tertinggi pada tahap penyeleksian proposal, hal ini tidak berpengaruh secara signifikan, mereka harus bersaing dengan peserta lainnya.


Heri Rustamaji dalam siaran persnya hari ini (30/4) menyatakan, ajang ini membuktikan bahwa kualitas mahasiswa Teknik Kimia Unila mampu bersaing dengan mahasiswa Teknik Kimia dari universitas besar di Pulau Jawa. Ini semua berkat kerja keras para staf dosen Teknik Kimia Unila dalam menggembleng para  mahasiswanya.


Namun tidak berbangga diri, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Kepercayaan diri mahasiswa Teknik Kimia Unila untuk berkompetisi dengan mahasiswa teknik kimia di Indonesia lain masih kurang. Belum banyak partisipasi mahasiswa Teknik Kimia Unila di ajang kompetisi keilmuan yang diselenggarakan pemerintah maupun lembaga instansi dan swasta lainnya.

(link berita ini dapat dilihat disini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar