Rabu, 27 Juni 2012

SEMINAR NASIONAL TEKNIK KIMIA 2012 BERJALAN SUKSES


Issue akan ketersediaan sumber energi yang kian menipis di Indonesia sudah berlangsung dari 10 tahun terakhir hingga saat ini, namun belum ada langkah yang pasti untuk menanggulangi krisis tersebut. Sumber energi terbarukan sebenarnya dapat digunakan sebagai pemecahan masalah tersebut, namun keberadaannya belum dapat dikelola secara maksimal. Berbasis keprihatinan tersebutlah Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HIMATEMIA) Universitas Lampung (Unila) pada Selasa, 24 April 2012 yang dimulai pada puluk 09.00 WIB bertempat di Auditorium Perpustakaan Unila mengadakan Seminar Nasional Teknik Kimia dengan mengusung tema “Comparasion of Renewable Energy and Unrenewable Energy in Indonesia from Waste Effects, Cost and Hummanity”. Kegiatan ini merupakan rangkaian penutup (Exploitation of Chemical Engineering StundentsActivities) EXCESS dengan rangkaian kegiatan seperti: CEC, LKTI, Futsal Competition yang telah diadakan Himatemia beberapa pekan lalu.

Seminar Nasional Teknik Kimia Universitas Lampung ini dihadiri oleh beberapa pembicara yang berkompeten untuk menjawab akan permasalahan yang sedang dihadapi, yaitu Dr. Agus R Hoetman, M. eng selaku staf alhi Kementrian Riset dan Teknologi Indonesia, Imam Nurhadi S.T dari pihak PT. Pertamina selaku pihak BUMN yang menyediakan kebutuhan masyarakat akan bahan bakar, Dr. Iman Kartolaksono R., M.Eng. selaku praktisi akademisi dari Institut Teknologi Bandung yang concern dibidang biodiesel, dan Rohmat Widodo S.Si. selaku pihak yang mewakili PT. Medco Ethanol Lampung (MEL) sebagai penyedia bahan bakar yang bersumber Bio-ethanol serta Heri Rustamaji S.T., M. Eng. dan Muhammad HanifS.T., M.T. selaku pihak dosen yang mewakiliJurusan Teknik Kimia Universitas Lampung.
Dr. Agus R.H., M. Eng. memaparkan bahwa permasalah akan krisis energi di indonesia bisa diatasi mengingat ketersediaan akan sumber daya alam yang sangat banyak salah satunya yakni Bahan Bakar Nabati (BBN). Beilau juga memaparkan masalah yang dihadapi oleh Indonesia saat ini adalah adanya kesalahan pada penempatan kebijakan atas subsidi yang masih diberlakukan untuk Bahan Bakar Minyak (BBM), bila subsidi BBM dapat dialihkan ke BBN diharapkan mampu menanggulangi krisis BBM yang sedang terjadi. Saat ini kendala yang dihadapi pihak penyedia bahan bakar yang bersifat renewable adalah harga produk yang tidak kompetitif bila dibandingkan unrenewable. Hal Serupa juga disampaikan oleh Rohmat Widodo S.Si selaku pihak yang menyediakan bahan bakar berbasiskan nabati. PT. MEL sendiripun masih belum dapat mengimplementasikan bio-etanol yang diproduksinya untuk dapat digunakan kendaraan bermotor.
Rohmat Widodo S.Si dalam kesempatannya kemarin memberikan apresisasi yang sangat besar kepada Himatemia karena mampu menyelenggarakan kegiatan yang tidak hanya concern di bidang keteknik kimiaan, namun juga concern dibidang sosial, ekonomi dan kemanusiaan sesuai dengan tema yang diusung. Sehingga, beberapa peserta Seminar Nasional yang berasal dari fakultas lain seperti Pertanian, FKIP serta beberapa pihak dosen swasta di Bandar Lampung ikut dapat turut aktif dalam sesi tanya jawab yang diajukan setelah penyampaian materi selesai.
Melalui Seminar Nasional Yang diselenggarakan Oleh Himatemia, pihak panitia dalam hal ini yang diketuai oleh Sandi (Angkatan 2010) berharap agar mahasiswa pada khususnya dan Masyarakat pada umumnya dapat membandingkan energi yang bersifat Renewable dan Unrenewable untuk kemudian dapat segera beralih keenergy yang sifatnya dapat diperbaharui (Unrenewable) atau paling tidak dapat menghemat pemakaian BBM yang semakin lama ketersediaannya semakin menipis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar